Kamis, November 6, 2025
BerandaBerita UmumFGD Undangan Sekretaris DPRD Magetan di Luar Daerah: Keputusan Kontroversial yang Tuai...

FGD Undangan Sekretaris DPRD Magetan di Luar Daerah: Keputusan Kontroversial yang Tuai Kritik

Matalensa-news.com-Magetan – Keputusan DPRD Magetan menggelar Focus Group Discussion (FGD) bersama awak media di salah satu rumah makan di Kota Madiun pada Selasa (25/3/2025) menuai kritik tajam. Banyak pihak mempertanyakan alasan pemilihan lokasi di luar Kabupaten Magetan, terutama di tengah upaya pemulihan ekonomi lokal yang masih menghadapi tantangan besar.

Pelaku usaha kuliner di Magetan merasa dikesampingkan oleh kebijakan ini. Supriyanto, pemilik usaha kuliner yang akrab disapa Bomag, secara terbuka menyampaikan rasa kecewanya. “Sangat disayangkan FGD DPRD Magetan digelar di luar Magetan. Apa di Magetan tidak ada tempat yang layak? Kami juga bayar pajak dan sedang dalam kondisi sulit,” ujarnya dengan nada kecewa.

Aktivis Magetan, Rudi Setiawan, menilai keputusan ini sebagai bentuk kurangnya kepedulian DPRD terhadap kebangkitan ekonomi lokal. “Yang mengadakan DPRD Magetan, tapi tempatnya di luar Magetan. Ini mengkhianati semangat kebangkitan ekonomi kerakyatan. Saat pelaku usaha kuliner di Magetan berjuang untuk bertahan, DPRD malah menggelar FGD di luar Magetan. Ini ‘saru’ (tidak pantas),” kritiknya tegas.

Ketua Ormas Indonesia Bersatu (OI), Sifaul Anam, turut menyayangkan pemilihan lokasi tersebut meskipun tetap mengapresiasi inisiatif DPRD dalam menggelar FGD. “Saya apresiasi niat baik DPRD. Namun, alangkah lebih bijak jika dilakukan di Magetan dengan penuh kesederhanaan agar tidak mencederai empati terhadap pelaku usaha kuliner yang sedang berjuang,” ujarnya.

Ketua DPRD Magetan, Suratno, menanggapi polemik ini dengan menjelaskan bahwa acara tersebut merupakan inisiatif Sekretariat DPRD Magetan. “Dulu selama ini kan urunan, nah saya tidak mau urunan lagi. Coba dikemas yang bagus dan cantik. Kenapa harus di Madiun? Ternyata ada sesuatu di sekretariatan. Karena sudah terlanjur di Madiun, ya sudah. Ini evaluasi bagi kita agar ke depan tidak seperti ini lagi,” jelasnya.

Namun, pernyataan tersebut justru menimbulkan lebih banyak pertanyaan. Suratno menegaskan bahwa dirinya hanya memenuhi undangan Sekretariat DPRD dan meminta agar alasan pemilihan lokasi ditanyakan langsung ke pihak terkait. “Kalau terkait kenapa diadakan di luar Magetan, lebih baik tanyakan langsung ke Sekretariat DPRD sebagai pihak pengundang,” katanya.

Perbedaan antara undangan FGD dan banner acara juga menjadi sorotan. Namun, Suratno menekankan bahwa teknis acara merupakan tanggung jawab Sekretariat DPRD. “Coba nanti tanyakan langsung kepada pihak yang bersangkutan. Kalau kami niatnya hanya untuk silaturahmi. Mungkin Sekretariat DPRD memiliki maksud tersendiri,” jelasnya.

Lebih lanjut, Suratno menegaskan bahwa kejadian ini akan dijadikan bahan evaluasi ke depan agar Sekretariat DPRD lebih profesional dalam mengelola agenda komunikasi dan media di Magetan. “Ini menjadi cambuk bagi kita untuk mengevaluasi kinerja Sekretariat DPRD agar lebih profesional dan perfect dalam menata media di Magetan,” pungkasnya.

Polemik ini menjadi pengingat bagi DPRD Magetan untuk lebih peka dalam menentukan lokasi kegiatan agar tidak menimbulkan kontroversi yang merugikan kepentingan daerah sendiri.

 

RELATED ARTICLES

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Most Popular

Recent Comments