Matalensa-news.com-Magetan – Masyarakat Desa Bedagung, Kecamatan Panekan, melaksanakan ritual adat Dawuhan sebagai bentuk rasa syukur atas limpahan air bersih dari Sumber Molang, Selasa (24/12/2024). Tradisi ini berlangsung di lokasi sumber air tersebut, di mana warga membawa makanan dari rumah masing-masing yang dikenal sebagai ambeng untuk selamatan bersama.
Sekretaris Desa Bedagung, Tri Nur Hidayat, menjelaskan bahwa tradisi Dawuhan di Desa Bedagung memiliki keunikan tersendiri. “Adat bersih desa atau Dawuhan di Desa Bedagung ini berbeda dengan yang lain. Jika desa lain biasanya melakukannya di bulan Suro, di Desa Bedagung ini kami lakukan di moso Pitu, biasanya pada November, Desember, atau Januari. Kami memilih hari Selasa Kliwon,” ujarnya.
Kegiatan dimulai dengan doa bersama di Sumber Molang yang dilanjutkan dengan ritual adat seperti menabur beras di sumber air dan rebutan uang oleh anak-anak. “Ibu-ibu membawa hasil bumi, biasanya berupa beras, yang kemudian ditaburkan di sumber sebagai wujud syukur atas berkah limpahan air. Hakikatnya, ritual ini juga untuk berbagi dengan makhluk lain ciptaan Allah,” tambah Tri.
Tradisi Dawuhan ini akan ditutup dengan pagelaran seni tari Gambyong yang diadakan di rumah kepala desa pada malam hari.
Tri juga menekankan pentingnya melibatkan generasi muda dalam tradisi ini. Anak-anak dari TK dan SD diundang untuk turut serta, dengan harapan mereka dapat melestarikan adat ini di masa mendatang. “Kami ingin anak-anak ini memahami pentingnya menjaga tradisi. Di tengah derasnya modernisasi dan gempuran gadget, kami berharap Dawuhan tetap lestari,” harapnya.
Pemerintah desa bersama masyarakat optimis bahwa tradisi Dawuhan yang terus dilestarikan ini akan menjaga keberlanjutan Sumber Molang sebagai sumber air utama yang mencukupi kebutuhan air minum dan irigasi pertanian.(*)