MAGETAN – Menanggapi isu yang beredar di masyarakat terkait dugaan pungutan liar (pungli) dalam kegiatan peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) SMAN 1 Kawedanan, pihak sekolah akhirnya memberikan klarifikasi resmi. Melalui Humas sekolah, Masning Suaidah, M.Pd., menyampaikan penegasan dari Kepala Sekolah SMAN 1 Kawedanan, Dasar Daminto, S.Pd., bahwa tidak ada pungutan dalam bentuk apa pun yang dilakukan oleh pihak sekolah terhadap siswa.
Menurut keterangan Masning Suaidah, seluruh kegiatan yang berkaitan dengan HUT SMAN 1 Kawedanan sepenuhnya merupakan hasil inisiatif dan pengelolaan dari siswa-siswi sendiri. Setiap bentuk iuran yang muncul berasal dari kesepakatan antar siswa, bukan kebijakan resmi sekolah.
“Sekolah tidak melakukan pungutan kepada siswa. Semua bentuk iuran untuk kegiatan HUT dikelola secara mandiri oleh para siswa sebagai bagian dari latihan kemandirian dan tanggung jawab mereka,” tegas Masning Suaidah, Jumat (10/10/2025).
Lebih lanjut, ia membantah keras isu yang menyebutkan adanya ancaman atau sanksi bagi siswa yang tidak ikut membayar iuran, seperti tidak diberikannya kartu ujian.
“Itu tidak benar. Tidak ada kebijakan seperti itu di SMAN 1 Kawedanan. Hak belajar dan hak mengikuti ujian semua siswa tetap terjamin tanpa pengecualian,” jelasnya.
Masning menambahkan, seluruh rangkaian acara HUT SMAN 1 Kawedanan murni merupakan kegiatan internal sekolah yang bertujuan mempererat kebersamaan serta menumbuhkan kreativitas siswa. Dalam acara puncak nanti, pihak sekolah akan menampilkan pementasan wayang kulit yang seluruhnya dibawakan oleh para siswa, mulai dari dalang, sinden, hingga penabuh karawitan.
“Kami ingin meluruskan informasi yang sempat beredar di masyarakat. Tidak ada unsur pungli dalam kegiatan HUT sekolah ini. Semua kegiatan murni hasil kreativitas siswa yang didukung sekolah dalam konteks pendidikan karakter dan pembentukan tanggung jawab,” pungkasnya.
