MAGETAN -Matalensa-news.com – Dalam rangka memeriahkan Hari Ulang Tahun ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia, SMPN 1 Sukomoro turut ambil bagian dalam pawai budaya yang digelar di Kabupaten Magetan. Tahun ini, sekolah tersebut menampilkan keindahan dan potensi daerah melalui tema “Eksotika Sarangan”.
Puluhan siswa-siswi SMPN 1 Sukomoro dengan penuh semangat mengenakan busana kreasi yang menggambarkan kekayaan alam dan budaya sekitar Telaga Sarangan, salah satu destinasi wisata unggulan Magetan. Tidak hanya menonjolkan keindahan alam telaga yang terkenal dengan wisata perahunya, para siswa juga membawa serta hasil pertanian khas Sarangan seperti berbagai macam buah-buahan dan tanaman hortikultura yang tumbuh subur di kawasan lereng Gunung Lawu.

Selain itu, atraksi yang ditampilkan juga mengilustrasikan daya tarik wisata Sarangan sebagai ikon pariwisata Magetan. Dari wisata perahu yang menjadi ciri khas Telaga Sarangan, hingga hasil bumi yang melimpah seperti stroberi, sayur-mayur, dan tanaman hias yang menjadi mata pencaharian utama masyarakat sekitar.
Kepala SMPN 1 Sukomoro, Sukadi,S.Pd, M.Pd., dalam kesempatan tersebut menyampaikan bahwa tema Eksotika Sarangan dipilih untuk memperkenalkan dan menguatkan kembali kebanggaan terhadap potensi lokal yang dimiliki Magetan.
“Dengan berbagai cara, kami ingin menjabarkan tentang Eksotika Sarangan. Keindahan telaga, hasil bumi yang melimpah, hingga pesona alamnya yang menyejukkan, semuanya menjadi bagian dari identitas Magetan. Melalui pawai budaya ini, kami berharap generasi muda semakin mencintai dan melestarikan kekayaan daerahnya,” ujar Sukadi.
Menurutnya diiatas speed boat raksasa, Ki Pasir dan Nyi Pasir, legenda cikal bakal Telaga Sarangan tampil bersahaja sebagai rakyat jelata. Ki Pasir dan Nyi Pasir mengajarkan tentang kesetiaan dan pengorbanan. Hidup rukun damai di tengah alam subur dan asri. Saling mendukung dalam suka dan duka, serta keteguhan menghadapi rintangan. Hingga kini kedua naga jelmaan Ki Pasir dan Nyi Pasir diyakini terus menjaga Telaga dan warga Sarangan.
Penampilan SMPN 1 Sukomoro berhasil menyedot perhatian masyarakat yang memadati sepanjang rute pawai. Semangat para siswa dalam memperagakan budaya sekaligus mempromosikan wisata lokal menjadi bukti nyata bahwa dunia pendidikan ikut berperan dalam melestarikan dan mengenalkan potensi daerah kepada khalayak luas.(*)