Matalensa-news.com- Magetan – Anggota Komisi IV DPR RI, Riyono, melakukan inspeksi mendadak (sidak) di Pasar Tradisional Gorang-Gareng, Kawedanan, Magetan, guna memastikan keakuratan takaran minyak goreng bersubsidi Minyak Kita. Hasil uji ukur menunjukkan bahwa volume minyak tersebut sesuai dengan kemasan, yakni tepat 1 liter. Namun, harga jualnya di lapangan justru melampaui Harga Eceran Tertinggi (HET).
Riyono menjelaskan bahwa sidak ini merupakan bagian dari pemantauan harga dan ketersediaan bahan pokok di Magetan selama dua hari terakhir. Ia meninjau harga beras, gula, bawang putih, bawang merah, telur, dan tepung terigu, yang mayoritas masih terkendali meski beberapa mulai mengalami kenaikan.
Dalam kunjungannya, Riyono mengungkapkan bahwa stok Minyak Kita di pasar semakin sulit ditemukan. “Menurut pedagang grosir dan pengecer, sudah lebih dari sepekan ini minyak tersebut tidak tersedia,” ungkapnya.
Untuk memastikan kebenaran takaran, Riyono melakukan pengujian langsung dengan membeli satu kemasan Minyak Kita dari pedagang kecil. Uji ukur ini disaksikan oleh anggota DPRD Magetan serta delapan awak media dari Magetan dan Ponorogo.

Harga Melebihi HET, Perlu Pengawasan Ketat.Meski takaran sesuai, harga jual di pasaran menjadi sorotan. “HET yang ditetapkan Rp15.700, tetapi di pedagang kecil dijual Rp16.000 hingga Rp16.600 per liter,” ujarnya.
Riyono menyoroti bahwa kenaikan harga ini disebabkan oleh minimnya pengawasan di pasar tradisional serta meningkatnya permintaan. “Kondisi pasar yang jauh dari pengawasan membuat harga Minyak Kita terus naik meski takaran tepat,” pungkasnya.
Dari hasil temuan ini, Riyono mendorong pihak terkaituntuk segera melakukan evaluasi distribusi minyak bersubsidi agar tetap tersedia dengan harga sesuai ketentuan.(*)
