Minggu, Oktober 26, 2025
BerandaBerita UmumDemonstran Desak Pj Bupati Nizhamul Mundur, Dugaan Jual Beli Jabatan Mencuat

Demonstran Desak Pj Bupati Nizhamul Mundur, Dugaan Jual Beli Jabatan Mencuat

Matalensa-new.com- Magetan – Puluhan demonstran yang tergabung dalam Ormas Orang Indonesia (OI) Bersatu dan Lumbung Informasi Rakyat (LIRA) Magetan menggelar unjuk rasa di tiga titik kawasan perkantoran Magetan, salah satunya di depan Kantor Setdakab Magetan, pada Rabu (23/10/2024). Dalam aksi ini, mereka menuntut Penjabat (Pj) Bupati Magetan, Nizhamul, untuk mundur dari jabatannya.

Slogan-slogan seperti “Pj Bupati Nizhamul Minggat!” dan “Nizhamul Angkat Kaki dari Bumi Mageti!” menggema dalam orasi para demonstran. Mereka menilai Pj Bupati tersebut memiliki rekam jejak yang buruk dan tidak layak memimpin Kabupaten Magetan.

Ketua Ormas OI Bersatu, Sifaul Anam, dalam orasinya menyatakan kekhawatirannya terhadap munculnya isu jual beli jabatan di lingkungan Pemkab Magetan, yang ramai diperbincangkan masyarakat. Menurutnya, di bawah kepemimpinan Nizhamul, isu ini semakin memanas dan berpotensi merusak integritas pemerintahan.

“Kalau pemimpin kita amanah, siapapun tidak akan bisa menyesatkannya, bahkan dengan uang miliaran sekalipun,” tegas Sifaul Anam di depan Kantor Bupati Magetan.

Sifaul juga menambahkan bahwa demonstrasi tersebut bukan untuk membuat keributan, melainkan sebagai bentuk protes masyarakat atas rekam jejak dan kinerja Pj Bupati Nizhamul.

“Kami hadir untuk mengingatkan, bukan membuat keributan. Jika masyarakat tidak bergerak, saya khawatir kondisi akan semakin parah,” imbuhnya.

Spanduk yang dibawa oleh para demonstran menyoroti rekam jejak buruk Nizhamul, yang sebelumnya menjabat di Kabupaten Batubara. Sifaul menegaskan bahwa mereka tidak bermaksud menyebarkan fitnah, melainkan menyampaikan fakta yang terkonfirmasi dari rekam jejak Pj Bupati.

“Rekam jejaknya sangat buruk, dan kami berharap evaluasi dari Kementerian Dalam Negeri segera dilakukan,” ujar Sifaul.

Sementara itu, Sofyan dari LIRA Magetan menambahkan bahwa masyarakat Magetan tidak setuju dengan adanya pemimpin yang merusak tatanan di daerah tersebut.

“Dengan orasi ini, kami akan menyampaikan kekhawatiran masyarakat Magetan ke Kementerian Dalam Negeri agar segera diambil tindakan,” pungkas Sofyan.

RELATED ARTICLES

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Most Popular

Recent Comments